Bertahan Hidup

Bertahan Hidup


       22 juli .2045. Dunia dilanda kekacauan , kota - kota mengalami kerusakan parah, hampir 60 % warga kota yang menjadi korban.Kematian hiroto menjadi kesedihan, penyesalan mendalam bagiku, terutama yosino. Bagaimana tidak?, hiroto adalah teman terbaik dan terdekatku, walaupun aku membencinya karena ia berpacaran dengan orang yang aku sukai. walaupun aku tahu, aku tidak berhak untuk membencinya. tapi setelah kematiannya aku merasa bersalah dan sedih. Aku memutuskan untuk bertarung dan berusaha untuk hidup. Aku bergerak ingin keluar.
"Apa yang kau lakukan?", tanya yosino menatapku.
"Aku akan turun dan menghajar mereka".
"Kenapa ? jika hiroto disini dia pasti akan mengatakan itu bukan hal yang bagus."
"Hentikan hiroto sudah mati, aku yang membunuhnya", jawabku dengan marah.
"Kenapa? kau membenci hiroto kan?, Karena dia berpacaran denganku kan?."
Aku tidak memperdulikannya dan bergegas membuka barikade nya.
"Hentikan, aku sudah kehilangan hiroto aku tak ingin kehilangan dirimu?". mintannya dengan menangis.
Akhirnya untuk pertama kalinya aku memeluk orang yang aku cintai. Aku mengatkan apa yang aku pikirkan dan menjelaskan keinginanku untuk tetap bertahan hidup. Akhirnya ia setuju, kami menggunakan rencana yang pernah kami gunakan saat darma wisata di tempat pemadam kebakaran. kami memanfaatkan tekanan air untuk menjaukan mereka dari barikade. setelah kami berhasil melakukannya, kami memgang kembali senjata kami dan bergerak turun kebawah.
     Disisi lain teman kami, ayano dan tora yang berhasil selamat sedang berusaha untuk meneliti kemampuan mereka.
"Apa yang kita lakukan disini, kita harus meminta bantuan!", tanya tora pada ayano.
"Sedang mengmati mereka, memang kita ingin meminta bantuan di mana?", balas ayano.
"Pada guru!".
"Lihat...", ayano menunjukkan pada tora apa yang terjadi diruang guru. yang mereka lihat disana. Para zombie itu menyerang para guru, dan mereka berkumpul disana.
"lihat itu kan, kita tidak bisa meminta bantuan para guru maupun datang kesana".
"Kalau begitu kita telpon polisi".
"Apa kau bodoh? Dengar, jika kekacauan hanya disekolah kita pasti sudah mendengar sirine dari mereka tetapi kita tidak mendengarnya, berarti tidak hanya disekolah yang mengalami kekacauan kemungkinan diseluruh kota mengalami hal yang sama."
"Kalau begitu, kita harus bagaimana?".
"Dengar aku tidak ingin mati disini, maupun menjadi salah satu dari mereka. Ambil kain itu dan beri air pada kain itu."
"Untuk apa?", taro bingung.
"Sudah lakukan saja".
Setelah membasahi kain itu dengan air ayano melempar kain itu ke meraka, tetapi mereka tak bereaksi, kemudian ia lempar lagi dan diarahkan ke lemari besi disebelah mereka. dan mereka bergerak kearah suara tersebut. Sesuai pendapat ayano mereka tidak bisa melihat tetapi mereka bergerak mengikuti suara yang ada.
     Ayano dan tora pergi ke ruang praktek sekolah untuk mencari sesuatu yang dapat digunakan sebagai senjata, mereka menemukan senjata yang dapat digunakan seperti penembak paku dengan angin. Setelah melihat senjata itu , tora seperti berubah ia tahu apa yang harus dilakukannya. Ia mengambil penembak paku itu, dan mengubahnya menjadi seperti senapan reffle dengan peluru paku. setelah mendapatkannya mereka pergi keruang guru dan menghabisi beberapa dari mereka. setelah mereka masuk mereka diserang oleh beberapa zombie. Ayano berteriak dan suaranya terdengar hingga keteling kami. kami mengikuti suaranya dan pergi keruang guru. sesampai kita disana kita bertemu dua orang lagi yang selamat yang juga sama - sama mengikuti suara teriakan ayano. Melihat ada 3 zombie disana kami menghabisi mereka. Kami lega karena pertarungan berakhir untuk sementara.
"Kita semua pasti sudah menganal bu Hinata , Mari kita mulai perkenalannya .Aku Hana ketua klub kendo, kelas 3 - E. Senang bertemu kalian!.", Kakak kelas kami memulai perkenalan.
"Aku Haruhiko, Kelas 2-B. Panggilanku Hal"
"Yosino anggota klub Bujutsu, Kelas 2-B"
"Taro, Kelas 2-B".
"Kenapa kalian senangnya berkenalan, kita akan mati lo". Kata ayano dengan ketakutan.
"Tenanglah , kita akan baik baik saja". Yosino berusaha menenangkan ayano."Dia ayano , kelas sama. 2-B.".
Setelah berkenalan kita beristirahat sejenak. Lalu kami menyalakan televisi. seperti dugaan kami kejadian ini tidak hanya terjadi pada kita tetapi diseluruh kota mengalami hal yang sama. Kami sempat berfikir apakah dunia akan berakhir seperti ini. Untuk itu kami harus segera memulai memutuskan apa yang ingin kami lakukan.

0 komentar :

Posting Komentar