Keluar dan Berpisah

Keluar dan Berpisah


   Setelah melihat di televisi kami mengetahui bahwa tidak hanya di sekolah yang mengalami kejadian yang serupa. Kami memutuskan untuk keluar dari sekolah dan mencari tempat yang aman, karena kami yakin masih ada tempat yang aman diluar sana.
"Bagaimana kita keluar dari sini?", tanya tora.
"Kita bisa menggunakan bis sekolah. bagaimana?", jawab bu hinata.
"Lalu, apa kita punya kunci nya?", tanya yosino.
"Ada tetapi ada di dalam ruang kepala sekolah".
"Apa kalian siap?", tanyaku.
"hmm..", mereka menganggukkan kepala.
Kami langsung bersiap siap untuk pergi keruang kepala sekolah dengan tora yang ada didepan kami karena ia satu - satunya yang menggunakan senjata jarak jauh. Setelah masuk keruang kepala sekolah kami meminta bu guru hinata untuk mencari kuncinya. Setelah beberapa menit kami mendapatkan kuncinya. Kami langsung pergi kehalaman sekolah tempat bis sekolah berada. Selama perjalanan keluar kami melihat beberapa siswa yang selamat dan membantu mereka untuk keluar.
"Kami akan keluar dan mencari tempat yang aman, apa kalian ingin ikut?", ajakku pada mereka.
Mereka menganggukkan kepala berarti mereka setuju. Saat hendak keluar dari gedung sekolah, didepan pintu banyak sekali dari mereka. Ayano memberi tahu kami tentang mereka bahwa mereka hanya bereaksi pada suara yang keras.
"Sekarang siapa yang akan melakukannya".tanya Kak hana.
"Tentu saja, aku yang akan melakukannya.", aku mengajukan diri, tetapi yosino menghentikanku dan dimatanya terlihat sedih dan tak ingin kehilangan lagi.
"Jangan, aku akan ikut dengan mu!".
"Tidak perlu, aku akan baik-baik saja".
Aku berjalan menuruni tangga dengan berhati hati agar tidak terdengar suara yang keras. Dengan gemetaran dan ketakutan, aku berjalan diantara mereka dan mengambil sepatu yang tergeletak disana. Aku kaget saat salah satu dari mereka tepat berada di depanku, aku ketakutan dan berusaha agar tidak bersuara. Ternyata apa yang dibilang yosino benar, bahwa mereka tidak dapat melihat. Aku mengambil sepatu itu dan melemparnya kesamping, dan menghasilkan suara keras , mereka bergerak menghampiri suara itu. dikesempatan itu aku membuka pintu keluar, dan kami bergerak keluar.Tetapi saat menuruni tangga, salah satu dari kami senjatanya membentur pegangan besi tangga dan menghasilkan suara yang keras.!
"Lariiii...", aku berteriak mengisyaratkan untuk lari.
"Kenapa kau teriak, jika saja kau tidak teriak yang mendengar kita mungkin hanya disekitar kita saja.", Ayano marah padaku sambil berlari.
"Mustahil dengan suara sekeras itu tidak mungkin hanya disekitar kita saja". Buguru hinata ikut berbicara sambil berlari
Kami berlari kearah bus sekolah tetapi salah satu dari kami tertangkap mereka dan menjadi korban, dengan diikuti pacarnya. Saat hendak menutup pintu bus, terlihat segerombolan murid dan guru yang masih selamat, ternyata mereka adalah kelompok pak guru budo.
"Biarkan mereka.", Yosino menyuruhku.
"Kenapa? tidak bisa, mereka juga butuh bantuan" jawabku.
"Kau akan menyesal", yosino mengancamku dengan tatapan marah.
Setelah semua masuk kedalam bus. kita langsung berangkat dan pergi dari sekolah.
"Siapa yang menjadi pemimpinnya?". Tanya pak guru budo.
"Tidak ada, kita bekerja sama untuk bertahan hidup.", jawab kak Hana.
Sekali lagi yosino mengatakan " Kau akan menyesal", aku sempat berfikir kenapa dia membencinya. aku mengerti bahwa pak guru budo sangat licik, tetapi tak kukira ia sampai seperti itu.
"Itu berbahaya, kita butuh ketua tim untuk menjaga tim kita tetap solid." Ucap kata - kata pak guru budo
Setelah beberapa saat salah satu murid membuat onar dan mengatakan bahwa ia tak ingin satu bis denganku dan berusaha menyerangku, tetapi ia dapat dihentikan.
"Lihat kan, itu yang akan terjadi bila tidak ada ketua dalam tim kita." Ucap pak guru budo seperti nada ingin menguasai.
"Kalau begitu, aku yang akan menjadi leader nya". pernyataan diri budo.
"Hah, kau pasti hanya ingin jadi pemimpin kan?"sela ayano.
"Aku guru, dan masih murid, ayano. Sudah dipastikan, aku yang akan menjadi leader kalian."
Sulurh murid bertepuk tangan kecuali kami. dan tora ingin menembaknya tetapi ayano menghentikannya. Yosino merasa kecewa dan muak, dia langsung keluar dari bus. Aku berusaha menghentikannya, dan mengatakan hanya sampai dikota. Tetapi ada bus berkecepatan tinggi datang, ternya didalamnya semua orang sudah tergigit dan menjadi salah satu dari mereka. Aku menyelamatkan yosino dan kami terlempar masuk kedalam terowongan, karena kami tidak bisa keluar dan para zombie itu keluar dari bus yang terbakar, kami membuat janji untuk bertemu di kantor polisi diseberang jembatan.

0 komentar :

Posting Komentar